Suara kakinya semakin mendekat
Terdengar mengetuk jalanan setapak
Bersama iringan lonceng gerobaknya
Mengikuti di sepanjang pengharapan
Pagi pun tak mengenal malam
Ia masih bersandiwara riang
Berkawan dengan bau busuk
Kaki orang-orang ber grade !
Adakalany suara teriakan memanggil
Menyeru sukmanya untuk menjemput nafkah
Dari jemari terampil yang lusuh
Dengan sabar pula matanya menyorot
Dalam baris jelujur benang kaku
Di jahitlah mulai dari penampanh depan
Lalu bergerak menyisir hingga tumit
Sampailah pada hasil akhir
Tak lupa pewarna cokelat atau hitam
Menyemir kulit sepatu kudisan itu
Supaya tampak baru
Padahal umurnya sudah begitu dekil
Hingga upah dari kawanan seribu itu
Menyapa kantongnya
Alhamdulillah, bisa makan hari ini
Terdengar mengetuk jalanan setapak
Bersama iringan lonceng gerobaknya
Mengikuti di sepanjang pengharapan
Pagi pun tak mengenal malam
Ia masih bersandiwara riang
Berkawan dengan bau busuk
Kaki orang-orang ber grade !
Adakalany suara teriakan memanggil
Menyeru sukmanya untuk menjemput nafkah
Dari jemari terampil yang lusuh
Dengan sabar pula matanya menyorot
Dalam baris jelujur benang kaku
Di jahitlah mulai dari penampanh depan
Lalu bergerak menyisir hingga tumit
Sampailah pada hasil akhir
Tak lupa pewarna cokelat atau hitam
Menyemir kulit sepatu kudisan itu
Supaya tampak baru
Padahal umurnya sudah begitu dekil
Hingga upah dari kawanan seribu itu
Menyapa kantongnya
Alhamdulillah, bisa makan hari ini